Showing posts with label Objek Wisata. Show all posts
Showing posts with label Objek Wisata. Show all posts

Makam Mbah Wasil Setono Gedong



Kediri- Kota Kediri tak hanya dikenal sebagai kota tahu tetapi juga dikenal sebagai kota religi atau kota santri. Banyak pondok pesantren yang tersebar di wilayah Kediri baik  yang kecil yang santrinya hanya ratusan maupun yang besar yang santrinya mencapai ribuan. Beberapa diantaranya sudah terkenal se-antero Indonesia seperti Ponpes Hidayatul Mubtadiin atau yang dikenal dengan Ponpes Lirboyo, kemudian Ponpes  LDII, juga Ponpes Kedung Lo pusat pengamalan Sholawat Wahidiyah.

Kemudian ada lagi, di Kota Kediri juga terdapat tempat wisata religi yang terletak di jalan Dhoho yaitu makam Syeh Sulaiman Syamsudin al-Wasil atau Syeh Ali Syamsu Zain yang dikabarkan sebagai Waliyullah, yang lebih dikenal dengan sebutan Mbah Wasil. Banyak yang tidak menyangka kalau di tengah pusat perbelanjaan tersebut terdapat makam yang menjadi salah satu wisata religi terkenal. Letaknya di tengah pemakaman umum lingkungan Setono Gedong di belakang Masjid Aulia. Tidak sulit untuk menuju ke lokasi makam karena cukup dengan berjalan kaki sekitar 100 meter ke arah barat melalui gang yang cukup lebar di tengah Jl. Dhoho.

Makam Mbah Wasil selalu ramai dikunjungi peziarah terutama pada malam Jumat, lebih lebih pada Bulan Ramadhan ini. Bukan hanya dari wilayah Kediri Raya, para peziarah juga banyak yang berasal dari luar daerah bahkan dari luar Jawa dan luar negeri. Mereka datang untuk berdoa, membaca tahlil, membaca Al-Quran dan ada juga yang hanya sekedar ingin tahu. Tujuannya pun beragam ada yang ingin mencari berkah, ada yang karena punya hajad seperti buka usaha baru, mau ujian, berdoa agar segera bertemu jodohnya, ada yang ingin rejekinya lancar dan ada juga yang berdoa agar diijinkan istrinya untuk menikah lagi.

Tetapi ada yang menarik, unik sekaligus janggal. Mayoritas peziarah ternyata belum mengenal siapa yang mereka ziarahi. Belum tahu asal usulnya, keturunan dan sejarahnya.  Apakah Mbah Wasil keturunan Nabi  Sulaiman, atau Nabi Ibrahim, atau juga apakah beliau penerus Syeh Abdul Qodir Jaelani juga tidak ada yang bisa memastikan. Mereka hanya mengenal nama Mbah Wasil melalui cerita dari mulut ke mulut. Bahkan toko buku dan aksesoris di area Masjid Setono Gedong tidak menjual buku biografi Mbah Wasil. Kata pemilik toko, buku tentang Mbah Wasil belum ada karena memang tidak ada yang berani menuliskannya.

Tetapi wajar banyak yang tidak tahu, karena memang sangat minim sumber pustaka atau literatur yang menerangkan jati diri Mbah Wasil. Bahkan beberapa ahli sejarah sangat terbatas untuk bisa menerangkan biografi beliau secara detail. Hanya sedikit sumber dan dugaan berdasar analisa sejarah dan arsitektur serta anatomi bangunan makam.

Paling tidak ada dua versi tentang sejarah dan asal usul Mbah Wasil, ada yang bilang beliau hidup di abad XI berarti sebelum wali songo dan ada yang menyebutkan beliau hidup di abad ke XIV di jaman walisongo. Menurut penjelasan Yusuf, juru kunci makam Mbah Wasil, Syeh Sulaiman Al-Wasil adalah utusan dari Istambul Turki pada abad ke XIV. Beliau diutus ke pulau Jawa untuk bertemu dengan walisongo guna membantu menyebarkan agama Islam pada masyarakat.

Dalam versi ini selain menyebarkan agama Islam, Mbah Wasil dan para sunan juga berencana membangun masjid agung yang dijadikan pusat penyebaran agama Islam di Kediri. Pembangunan masjid dimulai dari pembangunan pondasi di atas susunan batu di bagian bawah yang berwarna kekuningan di kompleks makam Setono Gedong. Tetapi menurut sumber lain susunan batu tersebut merupakan pondasi sebuah candi dari jaman Kerajaan Kadiri, sedangkan yang dibagian atasnya merupakan susunan batu yang belum selesai ditata.

Karena pembangunan masjid terhenti akhirnya material yang rencananya digunakan untuk membangun masjid itupun dibawa kembali oleh para wali untuk menyelesaikan pembangunan Masjid Demak dan Masjid Cirebon. Area di atas pondasi itu sempat difungsikan sebagai sarana prasarana ibadah, dan tempat pertemuan para wali waktu di Kediri. Pondasi tersebut sempat rusak parah namun kembali ditata oleh masyarakat hingga akhirnya bisa digunakan kembali sampai sekarang.

Tetapi catatan bahwa mbah Wasil hidup pada abad XIV di masa walisongo sangat diragukan. Mayoritas ahli sejarah lebih condong bahwa beliau hidup pada abad XI dimana Syeh Sulaiman Syamsudin atau Syeh Ali Syamsu Zein ini adalah guru dari Raja Kadiri Sri Aji Jayabaya. Beliau berasal dari Negeri Persia datang ke tanah Jawa untuk menyebarkan ajaran Islam. Ini tercantum dalam serat Jangka Jayabaya. Dikabarkan bahwa Mbah Wasil adalah guru spiritual Jayabaya bahkan konon ia adalah tokoh yang mempunyai andil besar dalam ramalan Jayabaya.

Mbah Wasil juga dikabarkan mempunyai empat pengikut setia dari Persia yang selalu menemaninya menyebarkan agama Islam. Keempat orang itu juga dimakamkan di kompleks pemakaman Setono Gedong di dekat makam Mbah Wasil.

Sementara itu juga tidak diketahui kapan Mbah Wasil meninggal karena di nisan makam Mbah Wasil tidak tertulis nama, tanggal, tahun dan keterangan lainnya yang menunjukkan waktu beliau meninggal. Di nisan hanya tertulis kalimat Syahadat yang mengartikan bahwa mbah Wasil adalah orang Islam yang ditokohkan dan dihormati masyarakat sekitar sebagai penyebar agama Islam.

Makam Mbah Wasil sebelum tahun 2003 belum masuk ke dalam rangkaian wisata religi di Jawa. Meski begitu makam Mbah Wasil sudah ramai dikunjungi peziarah yang mengetahui keberadaan makam tersebut dari mulut ke mulut. Tahun 2003 makam Mbah Wasil dipugar dan selanjutnya tahun 2007 dibuka menjadi tempat wisata religi pada masa pemerintahan walikota H.A Maschut.

Sampai sekarang makam Mbah Wasil ramai dikunjungi peziarah perempuan maupun laki laki terutama pada bulan Ramadhan. Yang berziarahpun beragam ada yang pakai sarung ada yang bercelana ada yang pakai kopyah dan ada yang gondrong. Perilaku sebagian dari merekapun kadang unik dan aneh. Ada yang sengaja tidur di area makam menginap beberapa hari sambil menjalankan ritual wiridan, memegang tasbih,  mulut komat kamit entah apa yang dibaca. Banyak juga peziarah yang datang untuk menyelesaikan hafalan Al Qur’an.

Ridwan, salah satu peziarah dari Surabaya yang sudah 2 hari menginap di makam Mbah Wasil mengaku sengaja datang untuk memohon berkah dengan lantaran karomah Syeh Wasil. Situasi serta tempat yang teduh dan tenang membuatnya betah menginap di area makam Syeh Wasil sambil tadarus Al Qur’an hingga 30 juz.

Tetapi siapakah beliau, darimana dan keturunan siapa itu tidak pokok. Yang jelas kemasyhuran namanya, aura karomah kewaliannya, energi barokah yang diradiasikan mampu mengikat dan menarik banyak Muslim untuk datang berdoa dan melantunkan ayat ayat Allah. Ini menunjukkan beliau adalah tokoh yang agung dan dekat dengan sang pencipta. Semoga keberadaan makam Syeh Sulaiman Syamsudin Al-Wasil atau Syeh Ali Syamsu Zain ini bisa memancarkan cahaya ketenangan, kedamaian, keamanan dan kemakmuran khususnya di Kota Kediri termasuk bagi mereka yang rutin berziarah dan mendoakannya.(Kurnia)


Simak Peluang Bisnis Menarik dari Avail di http://AvailOnline.web.id

Read more


Perahu Tambang, Transportasi Alternatif Menyeberang Sungai Brantas


aprahuKediri- Perahu tambang masih menjadi sarana transportasi alternatif yang dibutuhkan masyarakat Kediri dan sekitarnya untuk menyebarangi Sungai Brantas. Terutama bagi warga  yang jauh dari jembatan. Jasa perahu tambang ini sangat membantu mereka yang ingin bepergian ke wilayah Barat sungai maupun sebaliknya. Selain itu juga menjadi tumpuan ekonomi sejumlah warga yang menjadi pengelola perahu tambang.

Warga Kediri biasa menyebut jasa perahu tambang dengan istilah Nambang. Sedangkan timur sungai sebutannya Brang Etan dan barat sungai diistilahkan dengan Brang Kulon.  Salah satu penyedia jasa perahu tambang ini adalah Sumadi warga dusun Suruh desa Juwet Kecamatan Ngronggot Kabupaten Nganjuk. Dia beroperasi menghubungkan desanya di barat sungai dan desa Minggiran Kecamatan Papar Kabupaten Kediri di sisi timur sungai. Kakek berusia 66 tahun ini mengaku mengoperasikan perahu tambang sejak tahun 1956 hingga sekarang. Bahkan kakek 3 cucu ini belajar sebagai tukang tambang sejak masih sekolah SMP, setelah diajari orang tuanya.

Perahu tambang yang dijalankan Sumadi adalah warisan dari orang tuanya, bahkan sudah turun temurun yang sebelumnya dikelola kakaknya. Sumadi yang tamatan SMP mestinya waktu itu sangat mudah menjadi pegawai negeri sipil, seperti teman sekolahnya yang bekerja di kantor pajak. Namun ia lebih memilih tukang tambang, karena lebih bebas dan tidak ada ikatan.

Tambangan yang dijalankan keluarga Sumadi memang sudah terkenal sejak puluhan tahun lalu, dengan nama tambangan Pancasila, yang kemudian berubah menjadi tambangan Nusantara.  Sumadi sangat menikmati profesinya sebagai penyedia jasa penyeberangan di sungai terpanjang kedua di  Jawa setelah bengawan Solo ini. Selain bertemu dan bergaul dengan banyak orang dari berbagai profesi, ia sering membantu kepolisian saat memburu pelaku pencurian kendaraan bermotor. Tapi yang menjadi halangannya, ketika aliran sungai brantas dialihkan, sehingga aliran sungai menjadi dangkal.

Sementara itu masyarakat yang memanfaatkan jasa transportasi  tambang di sungai brantas mengaku sangat terbantu. Seperti pengakuan Suparman warga desa Tegaron Kecamatan Prambon Kabupaten Nganjuk. Sebagai pekerja proyek di Surabaya, melalui jasa perahu tambang dia lebih cepat  bertemu keluarganya di rumah.

Perahu tambang, juga menjadi tumpangan setiap hari bagi para pelajar atau pekerja sebagai  jalan pintas. Seperti Siti Aisyah warga desa Minggiran Kecamatan Papar Kabupaten Kediri, yang tiap pagi selalu mengantar anaknya yang masih sekolah SD.

Meski menjadi sarana transportasi yang mudah, murah dan cepat, tidak semua orang bernyali menumpang perahu tambang. Kadang ada yang ketakutan ketika menuruni sesek bambu untuk sampai ke badan perahu, apalagi ketika perahu sudah berjalan. Menakutkan, karena perahu tambang tanpa didukung perlengkapan pengaman. Meski bagi sebagian orang menakutkan tetapi yang jelas keberadaan perahu tambang masih sangat dibutuhkan masyarakat.(Diki Pramana - www.andikafm.com)



Simak juga Peluang Bisnis Menarik dari Avail di http://AvailOnline.web.id

Read more


kenali dan kunjungi objek wisata di Pandeglang

Sayup terdengar takbir berkumandang
Tanda Ramadhan akan lewat
Ampunan diharap, barokah didapat

Sekalian saya mau mengucapkan
Selamat Iedul Fitri 1430 H

Taqobalallahu minna wa minkum
Mohon Maaf Lahir Dan Bathin


Tak terasa memang Lebaran sudah datang lagi menghampiri kita, itu berarti musim mudik telah tiba... tapi apa yang harus dilakukan bila kita berdomisili di tempat kelahiran kita ??? Mudik ?? mau mudik kemana ??? bingung khan ??

tidak usah bingung... pilihan yang tepat untuk yang tidak mudik yaitu berwisata keluar kota saja... kemana yach...??? bagaimana kalau kita pergi ke pandeglang...

Pandeglang merupakan salah satu tujuan harus anda kenali dan kunjungi objek wisata di Pandeglang, ada apa sich di kota yang terletak pada bagian paling barat pulau Jawa, masuk wilayah Banten?? woow ternyata beragam objek wisata yang khas nuansa alami. Walaupun kampung saya jauh dari Pandeglang, pertama kali lihat aja profil pariwisatanya, saya langsung falling in love. Bulan madu di Pandeglang juga boleh tuh. Untuk itu kamu harus kenali dan kunjungi objek wisata di Pandeglang. heheh...

Baiklah sekarang saya mengajak anda untuk Kenali dan kunjungi objek wisata di Pandeglang namun secara maya azza dulu.. nanti bila ada waktu dan ongkos kita akan sama-sama kenali dan kunjungi objek wisata di Pandeglang secara langsung....

Apa saja yang harus di kenali dan kunjungi objek wisata di Pandeglang ?

:: Wisata Pantai ::

kenali dan kunjungi objek wisata di PandeglangPantai Carita
Pantai ini memiliki material dasar pasir putih agak kecoklatan dengan latar belakang pegunungan yang berhutan. Terletak di jalur jalan Labuan Cilegon. Aktivitas wisata yang dapat dilakukan adalah wisata bahari. Dikawasan pantai Carita dilengkapi dengan dua dermaga mini yang berfungsi sebagai pelabuhan untuk kapal pesiar yang akan mengunjungi kawasan Tanjung Lesung, Kawasan Sumur, Ciputih dan Taman Nasional Ujung Kulon. Ke arah timur di daerah perbukitan terdapat Hutan Wisata, yang didalamnya terdapat air terjun yang masih alami yaitu Curug Gendang.

kenali dan kunjungi objek wisata di PandeglangKAWASAN PANTAI BAMA
Merupakan suatu kawasan wisata yang sedang dipersiapkan untuk tujuan wisata bawah laut. Taman laut banyak terdapat disekitar pulau Popole dan Liwungan. Dengan berbagai macam satwa laut, ikan hias, terumbu karang yang cantik dan unik




kenali dan kunjungi objek wisata di PandeglangPANTAI CIPUTIH
Kawasan Wisata di Kabupaten Pandeglang yang terletak di Ujung Barat Pulau Jawa ini banyak terdapat Pantai Indah berpasir putih seperti Pantai Legon, Pantai Sumur, Pantai Muara Baru Tanjungan, Pantai Dadap Langun, Pantai Keusik Panjang dan Pantai Ciputih serta pulau-pulau kecil yang memiliki keindahan dasar laut seperti Pulau Umang, Pulau Oar, Pulau Mangir dan Pulau Badur.


Wach... ternyata banyak yang wajib kenali dan kunjungi objek wisata di Pandeglang capek aku nulisnya....

Gini aja deh.. silahkan kunjungi official site kota pandeglang http://www.cintapandeglang.com lalu kenali dan kunjungi objek wisata di Pandeglang secara lebih detail...

Read more


Monumen SLG Kediri

Monumen SLG ( Simpang Lima Gumul ) Adalah Sebuah Monumen yang berdiri tegak menjulang tinggi di tepat ditengah lima jalur jalan arah Pare, Kediri, Plosoklaten, Menang, dan Pesantren. Bangunan monumen ini dibangun dengan membawa spirit berdirinya kabupaten kediri, sejarah ini di ceritakan pada relief yang terdapat pada sisi bangunan monumen.

Monumen SLG ini memiliki luas bangunan 804 meter persegi, di tumpu tiga tangga setinggi 3 meter dari dasar pura, dan tinggi 25 meter. Sehingga, jika kita naik ke atap, kita bisa melihat seluruh area pusat perdagangan yang total memiliki luas 37 hektar, sekaligus panorama Kediri. Angka luas dan tinggi monumen juga mencerminkan tanggal, bulan, dan tahun, hari jadi Kabupaten Kediri, 25 Maret 804 Masehi.

Rencananya, Monumen SLG Kediri yang lokasinya berjarak 2 km dari Pusat Pemerintahan Kabupaten Kediri ini akan jadi ikon pusat perdagangan Kabupaten Kediri. Pusat perdagangan terbesar di Jawa Timur sisi Barat yang diberi nama Pusat perdagangan (Trade Centre) Simpang Lima Gumul (SLG) ini nanti akan dilengkapi dengan hotel, mall, pertokoan, grosir, gedung kesenian, pertokoan, produk unggulan, cinderamata Kediri, play ground, Pusat Informasi Perdagangan dan Pariwisata. Sedang di dalam monumen, akan ada mini market, gedung pertemuan dan resto

Sekarang ini pembangunannya sudah mencapai 75% namun sudah bisa digunakan, Monumen SLG ini sekarang sudah dibuka untuk umum
dan di salah satu ruangan yang tepat di bawah monumen terdapat kantor JTV Kediri, tiap pengunjung datang hanya dikenakan biaya parkir sebesar Rp 1.000 untuk sepeda motor dan Rp 2.000 untuk mobil. Di monumen ini juga sering di gunakan untuk event-event yang diadakan oleh Pemda Kediri, Seperti Touring Toyota jelajah negeri dan baru-baru ini tepatnya pada bulan lalu diadakan launching dan pelatihan safety riding HDCI Kediri,


Galery Foto


KotaTahuKu



KotaTahuKu



KotaTahuKu



KotaTahuKu



KotaTahuKu



KotaTahuKu



Peta Perjalanan Monumen SLG dari Kediri :

Read more


Wisata Selomangleng

Wisata Selomangleng adalah wisata alam kotamadya Kediri, terletak di kaki Gunung Klothok, Desa Waung, 3km dari pusat Kota Kediri. Wisata Selomangleng terdapat Kolam renang dan Goa, Goa Selomangleng di kota Kediri menurut sejarah merupakan goa tempat peristirahatan “Dewi Kilisuci”

Legenda Goa Selomangleng
Legenda ini sangat berhubungan dengan legenda Gunung Kelud, pada jaman dahulu di Kediri bertahta seorang raja bernama Djojoamiluhur. Di dalam masa pemerintahannya Kerajaan Kediri mengalami kejayaan, penduduknya hidup layak dan negaranya aman. Dalam melaksanakan pemerintahannya sehari-hari Sang Raja dibantu oleh tiga orang yang dipercaya, masing-masing bernama Tunggulwulung, Butolocoyo dan seorang Panembahan Sakti yang bernama Empu Baradah atau yang terkenal dengan sebutan Mbah Pradah. Sang Raja Djojoamiluhur dikaruniai tiga orang anak, yaitu seorang putri yang sangat cantik bernama Dewi Kilisuci dan dua orang putra yang rupawan bernama Djojoamiseso dan Djojoamiseno.

Pada saat Sang Dewi menginjak dewasa, banyak raja-raja dari daerah lain yang ingin mempersuntingnya. Hal ini membuat sang raja sulit untuk menentukan salah satu dari sekian banyak pelamar Sang Dewi. Maka akhirnya untuk menjaga keamanan, ketentraman serta ketenangan rakyat di Kerajaan Kediri, sang raja mengadakan sayembara perang tanding. Bagi siapa saja yang menang dalam perang tanding natinya, dialah yang akan diterima dan dijadikan suami Dewi Kilisuci. Namun dalam kenyataannya dalam sayembara tersebut dimenangkan oleh seorang raja yang berparas jelek yang berasal dari pesisir timur daerah Banyuwangi, wajahnya hampir menyerupai muka kerbau dan kepalanya bertanduk, sehingga sesuai dengan bentuknya ia mendapat sebutan Djotosuro.

Begitu mengetahui bahwa pemenang sayembara perang tanding adalah Djotosuro yang berparas jelek, Dewi Kilisuci sangat sedih dan tidak mau dipersunting oleh Djotosuro. Untuk menolak lamaran Djotosuro secara langsung Kilisuci tidak berani, maka ia pun menggunakan siasat untuk menolak lamaran Djotosuro. Caranya Kilisuci mempunyai permintaan agar dibuatkan sumur di atas puncak Gunung Kelud yang kedalaman sumurnya diukur dengan ukuran suara. Apabila dalam menggali sumur tersebut Djotosuro dipanggil dari luar sudah tidak mendengar suara orang yang memanggil, maka sang dewi baru mau menerima lamarannya dan mau dijadikan istri. Betapapun beratnya permintaan Kilisuci tersebut, Djotosuro tetap menyanggupi demi dapatnya menikah dengan sang pujaan hati.

Konon di Goa Selomangleng Putri Kediri ini menghabiskan sisa hidupnya untuk bertapa, meminta kepada Yang Kuasa agar rakyat Kediri senantiasa terhindar dari marabahaya. Ia pun juga rela mengorbankan hidupnya untuk tidak menikah demi masyarakat Kota Kediri.Tak heran jika itu selama ini masyarakat Kediri mengkeramatkan Goa Selomangleng sebagai tempat suci, karena itu bagi pasangan yang masih pacaran dipantangkan pergi ke Selomangleng apalagi sampai masuk ke dalam goa, karena dipastikan hubungan yang terbina akan putus di tengah jalan.

Sekarang ini lokasi wisata Selomangleng telah dikembangkan sebagai wisata keluarga, Selain terdapat Musium kini telah di bangun Kolam renang yang merupakan tempat pemandian keluarga dengan fasilitas lebih dari kolam pemandian yang ada di kota kediri, selain bernuansa alam kolam-kolamnya juga menyediakan fasilitas khusus bagi anak-anak seperti seluncuran,kolam khusus anak2 dan masih banyak lg yg lain nya,kolam renang selomangleng juga menerapkan fasilitas keamanan yang cukup ketat terbukti dengan banyaknya pelampung dan banyaknya petugas kolam jadi anda tidak perlu kuatir dengan keselamatan keluarga anda.

Read more


Wisata Religi Setono Gedong

Bagi umat Muslim Di Kota Tahu kediri Sudah tidak asing lagi dengan Masjid Setono gedong, Apa yang menjadi keistimewaan masjid ini dibanding masjid yang lain hingga tiap malam jum'at banyak dikunjungi oleh ratusan warga sekitar, bahkan tidak sedikit yang datang dari luar kota kediri. Berikut akan saya ceritakan sedikit tentang sejarah singkat masjid setono gedong kediri, yang saya dapatkan dari Nara Sumber:

1. Bpk.H. Muhajir (Ketua Takmir)
2. Bpk.Sanusi (Juru Da’wah)
3. Bpk Hj. Sofiyah (Imam)
4. Bpk. Adnan (Bendahara)
5. Bpk. Mansyur ( Sekretaris)
6. Bpk. Jaiz (Penajaga Masjid)


Asal mula Desa Setono Gedong perlu kami ketahui bahwa desa Setono Gedang ada beberapa cerita menurut ketua takmir Setono Gedong tanah Kediri. Pertama kali yang menemukan adalah Waliyullah, Syah Sulaiman Syamsudin al-Wasil (Mbah Wasil)

Mbah Wasil adalah orang arab dari Mekah. Pada waktu itu ia akan dijadikan pemimpin negara setempat, tetapi beliau menolaknya, sebab ia lebih cinta pada Allah SWT. Lalu ia mengasingkan diri atau hijrah ke Indonesia, tepatnya di Kediri Desa Setono Gedong.

Alhamdulillah selamat dan menetap di desa Setono Gedong. Bepuluh-puluh tahun dan pada waktu itu Kediri masih hutan belantara. Mbah Wasil punya pengikt-pengikut atau santri-santri yang kesehariannya diajak mengaji bersama.

Dalam kisahnya, Mbah wasil hendak membangun masjid dalam waktu satu malam, tetapi disaat dini hari terdengar suara wanita yang memukul lesung menumbuk padi. Dan rencana Mbah wasil urung terselesaikan. Hasilnya adalh hanya pondasi yang sampai saat ini masih ada.

Kurang lebih tahun 1897 masjid yang belum jadi itu pernah dijadikan tempat ibadah penduduk setempat. Dan pada tahun 1967 oleh takmir, depannya masjid dibangun masjid yang diberi nama Masjid Aulia’ Setono Gedong.

Konon saat penggalian pondasi masjid Aulia’ ditemukan menara berukir relief Garuda, dan ternyata gambar tersebut akhirya menjadi lambang negara kita.

Pada tahun 1967 takmir mensertifikatkan tanah negara tersebut untuk wakaf masjid hingga sekarang.

Nach sekarang tahu khan keistimewaan masjid ini ? Masjid Setono Gedong Terletak di tengah pusat Kota Tahu kediri, Gerbang masuk komplek masjid melalui Jl. Doho yang perupakan pusat perbelanjaan di kota kediri, dan masjid merupakan masjid yang bersejarah serta di komplek masjid terdapat makam Syeh Sulaiman Syamsudin al-Wasil, Tiap malam jum'at pasti ramai dikunjungi umat islam sekitar untuk mengikuti pengajian rutin sekaligus berziarah ke makam Syeh Sulaiman Syamsudin al-Wasil ( Mbah Wasil )



Masjid Setono Gedong

Masjid Setono Gedong

Masjid Setono Gedong

Read more


Wisata Industri Gudang Garam Kediri

Siapa sih yang belum pernah dengar nama Gudang Garam ? Mungkin semua orang indonesia juga pernah dengar nama tersebut, meskipun sebagian besar belum pernah melihat ataupun mengetahui dimana dana bagaimana nama itu bisa ada. saya akan coba ceritakan ulang sejarah berdirinya pabrik :rokok: Rokok Gudang Garam. Sejaranh ini saya kutip dan diterjemahkan dari official site PT Gudang Garam Tbk yang berbahasa inggris.

Pada tanggal 26 Juni 1958, Bapak Surya Wonowidjojo memulai usaha sebagai 'home industri' menjual produk rokok Kretek di bawah merek Gudang Garam. Menggunakan alat tradisional, perusahaan yang awalnya disewa sekitar 50 orang hanya untuk membuat awal produksi Rokok Kretek Klobot (SKL), rokok Kretek menggunakan kulit kering jagung sebagai pembungkus rokok dan Hand Made Cigarette (SKT) pada pabrik yang berlokasi di sewa tanah 1000m2 di Jalan semampir II / I di Kediri, Jawa Timur. Di tahun 1959 Gudang Garam berhasil memproduksi sekitar 50 juta rokok yang mulanya dijual langsung di daerah Kediri.


And here is the rest of it
Dalam waktu 10 tahun popularitas merek Gudang Garam yang dipimpin pendirinya mulai mempertimbangkan untuk ekspansi. Di tahun 1969, perusahaan berubah statusnya dari milik tunggal menjadi formal kemitraan. Bank Negara Indonesia (BNI) sebagai mitra keuangan memberikan bantuan modal, pertama dalam jutaan rupiah dan kemudian dalam miliar sebagai perusahaan berkembang.

Pada tahun 1971, status perusahaan menjadi Perseroan Terbatas (PT) dan mendapatkan fasilitas Penanaman Modal Dalam Negeri. PT Gudang Garam menjadi lebih maju dalam hal kualitas produksi, manajemen dan teknologi. Kemudian, pada 1979, PT Gudang Garam mulai memproduksi Rokok menggunakan mesin (SKM). Produksi Rokok Menggunakan mesin tidak mempengaruhi prinsip kerja intensif, bahkan lebih memberikan kesempatan kerja. Karena Produksi rokok yang menggunakan tangan tetap dijalankan

Bapak Surya Wonowidjojo, wafat pada tahun 1985. Dia meninggalkan kenangan indah kepada seluruh karyawan PT Gudang Garam. Saat ini, industri rokok yang telah menjadi lebih kompetitif yang menyebabkan perusahaan untuk bekerja keras untuk mempertahankan pertumbuhan dan para karyawan kesejahteraan tujuan Bapak Surya Wonowidjojo.


Hingga saat ini PT Gudang Garam memiliki Total Kurang lebih 40.000 Karyawan. pada kawasan idustri ini dilengkapi dengan jalur hijau dan taman-taman serta lapangan golf yang selain berfungsi sebagai kawasan konservasi/hutan kota juga sebagai kegiatan rekreasi untuk umum.Yang sekarang sedang diselesaikan pembangunannya adalah Kebun Binatang Mini di dekat kawasan Golf.

Read more


Kawasan Wisata kota

Pariwisata di kediri tidak hanya meliputi daerah kabupaten saja. Di wilayah kotamadya Kediri mempunyai 3 bagian kawasan Wisata kota yaitu :
1. Wisata Sejarah
2. Wisata Hiburan dan taman bermain
3. Wisata pusat perbelanjaan.
4. Wisata Industri

Kawasan Goa Selomangkleng

Di kembangkan sebagai kawasan wisata alam dan perlindungan terhadap peninggalan bersejarah. Kegiatan-kegiatan yang di perbolehkan pada kawasan tersebut selain kegiatan rekreasi adalah :

* Olah raga
* Pendidikan dan Penelitian Sejarah
* Perkemahan
* Vila
* Kios Makan dan Suvenir
* Museum


Taman Wisata Tirtoyoso dan Pagora

Tirtoyosao dan pagora merupakan kawasan wisata hiburan dan taman bermain bagi rakyat, Taman Tirtoyoso lebih di fokuskan pada olah raga berenang dan pameran ataupun expo untuk kota kediri.
Sedangkan Taman Pemandian Pagora diutamakan adalah tempat hiburan dan bermain serta kolam renang bagi anak2. Kedua tempat ini terletak di sebelah utara stadion brawijaya Kediri.

Kawasan Wisata Pusat Perbelanjaan

Untuk meningkatkan perekonomian sekaligus memberikan kenyamanan dalam kegiatan berbelanja sihingga pengunjung merasa lebih betah dan nyaman berada dalam kawasan perbelanjaan. Saat ini di Kota Kediri telah berdiri beberapa pusat perbelanjaan seperti Pasar Raya Sri Ratu, Plasa Golden, Borobudur swalayan, dan kawasan perdagangan sekaligus kawasan rekreasi Alun-alun Mall.
Kediri Juga memiliki Wisata Pusat perbelanjaan yang baru yaitu Kediri Mall, yang didalamnya terdapat Inul Vista tempat karaoke bagi Keluarga.

Kawasan Wisata Industri

Pengembangan kawasan wisata industri di Kota Kediri di tentukan pada kegiatan-kegiatan industri yang ada dan memungkinkan di jadikan sebagai lokasi kegiatan wisata, seperti kawasan industri rokok Gudang Garam. Dimana pada kawasan idustri ini dilengkapi dengan jalur hijau dan taman-taman serta lapangan golf yang selain berfungsi sebagai kawasan konservasi/hutan kota juga sebagai kegiatan rekreasi untuk umum

Selain itu wisata industri juga akan dikembangkan pada kegiatan home industri dan komplek perdagangan tahu, makanan kecil berbahan baku tahu, kerajinan kulit dan bambu, dll.

Read more


wisata Religi Puhsarang

Kediri juga memiliki tempat wisata religi Untuk Umat kristiani, Yaitu GEREJA TUA PUHSARANG dan GUA MARIA LOURDES.

GEREJA TUA PUHSARANG
Gereja Tua Puhsarang terletak di Gunung Klotok, Lereng Gunung Wilis, Kecamatan Semen, Kabupaten Kediri, 6 km, ± 15 menit dari Kota Kediri.

Gereja ini dibangun tahun 1936 dan sudah mengalami bebrapa renovasi. Namun dalam rentetan inovasi tersebut, bentuk asli gereja masih terjaga. Altar Gereja dari batu Massif yang beratnya mencapai tujuh ton dan berhias pahatan rusa, altar luar berbentuk stupa borobudur, menara berbentuk candi Bentar, pendopo, perangkat gamelan, tabernakel batu dengan disain batuterguling, makam dan lain-lain, masih bisa ditemui di Gereja tersebut. Bentuk - bentuk yang mengagumkan ini, tak terlepas dari tangan dingin Ir.H..Maclaine Pont (1884-1971), arsitek berkebangsaan Belanda yang lahir di Meester Cornelis (Jatinegara). Ketika mulai mendisain gereja ini, ia tak lupamemasukkan unsur budaya lokal. Maklum, sebagai arsitek, Pont sangat mengagumi arsitek Mojopahit di Trowulan.

Gereja ini memiliki luas sekitar 6,5 hektar. Di dalam kompleks Gereja, Diadalam Gereja ini terdapat bentangan kawat baja sebagai ganti reng dan usuk untuk atap gereja dan juga terdapat relief-relief batu tentang lambang-lambang penulis injil. Selain gereja, di kompleks Ziarah Katolik Puhsarang ini ada tiga patung Bunda Maria. Patung pertama ada di Gua Maria di samping kiri Gereja Puhsarang. Dul, Patung ini pernah dicuri dan dibuang> Beruntung patung ini akhirnya bisa ditemukan dan kembali dipajang di Gua Maria. Patung Kedua di dekat Gedung serba Guna, sedangkan yang ketiga di Gua Maria Lourdes.

GUA MARIA LOURDES
Gua ini dibangun pada 11 Oktober 1998, didesain menyerupai Gua maria Lourdes di Prancis, tingginya 18 meter. Gua yang diresmikan pada tanggal 2 Mei 1999 dihiasi patung Pieta, yang digambarkan Bunda Maria sedang memangku Yesus. ini serupa dengan patung yang terdapat di Basilika St. Petrus, Roma. Letaknya Kurang Lebih `100 meter dari Pendopo Emaus.

MAUSOLEUM DAN COLUMBARIUM

Salah satu bagian penting dari tempat ziarah Katholik Puhsarang adalah Mauseleum atau makam para uskup dan romo yang berkarya di keuskupan Surabaya. Ditempat ini dimakamkan kembali jenazah Mgr. M.Verhoeks. CM, Mgr. J>A>M. Kloster CM, Rm. J.H Soemarki CM dan Rm. Rekosubroto CM. Selain makam para Uskup dan Romo, terdapat pula tempat penitipan abu jenazah (Columbarium) untuk seluruh umat Katholik.

Peta Perjalanan Gereja Puhsarang dari Kediri :

*untuk memperbesar peta click kanan pada peta pilih Zoom In

Read more


Air Terjun Dolo Besuki

Dolo waterfall

Terletak kurang lebih 1.750 diatas pemukaan laut, Dikelilingi pohon besar-besar nan hijau diiringi suara burang liar, yang merupakan ciri khas hutan tropis. Air terjun Dolo merupakan tempat yang sempurna untuk melepaskan penat dari keramaian dan hiruk-pikuk suasana kota.

Air terjun Dolo terletak di bagian timur lereng gunung Wilis (2.850m). Air terjun Dolo merupakan perpaduan sempurna antara pemandangan alam dan hutan yang masih alami serta belum terjamah. Akses menuju air terjun Dolo melalui jalan aspal kurang lebih 25 Km dari pusat kota kediri, yang pembangunan jalannya selesai pada tahun 2006. Jalan ini merupakan jalan yang hanya menuju ke air terjun Dolo yang berliku-liku tampak mengarah pada tempat asing karena di satu sisi hanya ada lembah dan pohon-pohon yang besar.


Setiba di akhir jalan, perjalanan berganti melalui jalan setapak menuju ke air terjun yang terbuat dari bebatuan yang didesain dengan lingkungan yang alami diiringi kicau burung. Sekitar ± 10 menit menapaki jalan setapak, gemercik air terjun Dolo yang berada di tengah hutan pun mulai terdengar. Air terjun Dolo memiliki 3 trap sehingga wisatawan dapat dengan luluasa menikmati kesegaran airnya atau hanya melihat keindahan air terjun dan pemadangan sekitarnya yang indah dan alami.



Keindahan Air Terjun Dolo


image name



image name



image name



image name



image name



image name



image name



Dolo






Peta Perjalanan Air Terjun Dolo dari Kediri :

*untuk memperbesar peta click kanan pada peta pilih Zoom In



Read more


Pesona Gunung Kelud

Berdiri di tepi danau kawah Gunung Kelud, kita bisa melihat puncak Gunung Kelud, Gajah Mungkur, dan Sumbing. Lengkap dengan ukiran alam di dinding gunung, pepohonan liar, dan kabut yang sesekali turun menyapa.

Namun itu semua kini hanya tinggal kenangan, sebab sejak Letusan terakhir, maaf bukan meletus tapi aktivitas tanda-tanda meletus, Danau tersebut telah hilang dan muncul anak gunung kelud di tengah-tengah danau.

Flash back dulu aja yach... sebab sejak munculnya anak gunung kelud saya belum pernah kesana.
Dulu danau kawah kelud Katanya, air kawah ini bisa mengobati problem gatal kulit dan rematik. Jika kondisi memungkinkan, bolehlah berendam atau berenang, asal tak melebihi batas yang ditentukan, ingat Katanya... soalnya saya belom membuktikan, maklum saya orang yang bersih dan jauh dari penyakit kulit. hehehe
Memang....


Sejak tahun 1000 hingga kini, gunung yang berdiri megah ini sudah meletus hingga lebih dari 30 kali. Ini yang jadi alasan, di masa pemerintahannya, Raja Hayam Wuruk tak pernah lupa menjalankan ritual khusus untuk berziarah dan bersembah bakti pada Hyang Acalapati di tempat ini. Hayam Wuruk konon rajin berdoa memohon keselamatan agar semua makhluk bisa terselamatkan jika Gunung Kelud meletus.

Gunung Kelud memang bernuansa mistis, bagaimana tidak, Setiap kali petugas vulcanologi dari jakarta memperkirakan kapan gunung kelud akan meletus selalu tidak pernah terjadi, tapi begitu petugas menyatakan gunung kelud sudah aman dan mereka kembali kejakarta barulah gunung kelud meletus, ini terjadi pada letusan pada tahun 1990.

Tapi menurut warga sekitar gunung kelud, tanda akan terjadi letusan adalah jika ada orang yang kalap ( hilang ) di gunung kelud telah kembali ke keluarganya dan orang yang kalap tersebut akan bilang kalau tempat mereka bekerja (gunung kelud) ada ada GAWE ( istilah indonesianya pesta . hampir dipastikan beberapa hari kemudian gunung kelud meletus. Dan apabila letusan gunung kelud telah selesai, orang yang kalap tersebut akan pergi tanpa pamit (ijin) dari keluarganya dan menghilang entah kemana.Tapi ingat Cerita yang saya sampaikan ini adalah Mitos, dan saya juga belum pernah bertemu dengan orang yang kalap tersebut, Jadi terserah pada anda, percaya atau tidak.Namun cerita ini terbukti pada tahun 2008, orang sekitar banyak yang menyangkal kalau gunung kelud akan meletus, ternyata benar, Gunung kelud tidak meletus tapi melahirkan anak gunung kelud, tepat berada di tengah danau kawah.

Di sisi lain, status gunung yang puncaknya berada 1731 meter di atas permukaan laut (dpl) ini memberi keuntungan lebih bagi kualitas tanah di sekitar Kelud. Di sepanjang jalan menuju Kelud, mulai dari Wates hingga hingga perkebunan Margomulyo, Desa Sugihwaras, Kecamatan Ngancar, kita bisa melihat banyak ragam tanaman tumbuh dengan subur. Mulai dari nanas, cengkeh, pepaya, pisang, kopi, dan lain sebagainya.

Photo Gallery :




Keindahan Alam sebelum 2008


image name



image name



image name



image name



image name



image name



image name



image name



image name



image name






Keindahan Alam setelah 2008


image name



image name



image name



image name



image name



image name



image name



image name



image name



image name



Hmapir Lupa... di gunung Kelud terdapat Jalan misteri, di jalan misteri ini, bila kita melihat adalah jalan tanjakan, namun bila kita meletakkan sesuatu benda yang bulat/bundar di jalan tersebut, benda itu akan menggelinding ke arah yang lebih tinggi. aneh khan ? gak percaya buktikan sendiri.

Peta Perjalanan Menuju kelud dari Kediri :

*untuk memperbesar peta click kanan pada peta pilih Zoom In

Read more

Avail Online distributor kediri

Donasi buat KotaTahuku

Merasa Blog ini bermanfaat ? Dukung blog ini dengan sedikit donasi dari anda..

Avail Bisnis

Obrolan Santai


RecycleBlog